Thursday, January 22, 2009

tante d, aku tak mau jadi penyair!

daripada jadi penyair mending jadi penyihir
(eh, udah sering bilang ini ya?)

ya udah, jadi pemburu tapir atau pengejar rima tanpa akhir
(ah, masih berujung ir)

tante d, salam kangen dari oom n
bunderan ha i nggak gede-gede amat
tapi kenapa engkau di sana aku di sini?
(oh ye dapet salam dari pance pondaag dan temans)

tante d, malam-malam bersamamu
tak pernah gagal membuat kepala pecah
terburai simpul-simpul hidup
yang bernanah.

...


buat apa jadi pesohor, kalau otak jadi bocor?
aku sepuluh tahun di ui, boro-boro jadi phd.
kalah sama doel, malu sama will hunting
padahal tema skripsi seolah-olah penting

aku pilih kerja yang buat kantong tak bocor saja
walaupun nyatanya, jakarta terlalu seksi
trotoarnya kelewat basah, lampu merahnya
ampun-ampunan menggeliat, menyambar
setiap lembar soeharto dan pahlawan nasional lainnya.

tante d, aku tak mau jadi penyair.

(sampai usia duapuluhan aku cuma kenal dickens
dan lima sekawan, peduli setan pujangga baru
segala umpan-kail seni yang mahaguru)

tante d, aku tak mau jadi penyair.

(sumpek. nyesek. mbletek. apek.
lebih baik nimba air lalu mandi
dengan selingan masturbasi)

tak apa menangis, biar semua uneg-uneg habis
jangan percaya setan yang bilang menangis itu
tak baik untuk kesehatan, tak bagus untuk kemulusan
kulit. yang bilang begitu setan! yang bilang begitu
pasti pantatnya kurapan!

yuk nangis bareng-bareng. sebelum semua yang
berair dan mengalir di negeri ini dilarang
sebelum senyum diganti lubang
tawa ditukar musang
hidup digadai
hutang

yuk, naik busway istimewa kita duduk di muka
jalan-jalan minggu pagi ke pelataran kota
menikmati gedung tua berselimut luka
pedagang-tentara-anakmuda-noni belanda
menyabung nyawa.

oh ya jakarta!

di gorong-gorongnya puisi bersemadi
di kali buteknya syair berenang-renang
mengintip bidadari mandi

oh ya nangis sama-sama!

....


semua sibuk fuck jakarta dan ia rebah telanjang
merangsang. mencuri start dari petang
yang kejar-kejaran dengan patung
selamat datang

(seperti puisi lovelli ariesti yang tak pernah bisa hilang dari kepalaku)

semua sibuk fuck jakarta fuck jakarta fuck jakarta
dan ia terus saja mengangkang, siap sedia terima
dengan senyum jalang dan air mancur
di selangkang

--sementara kita takut suatu hari nanti ia bangkit dari
mimpi basahnya, mengejar kita dengan langkahnya
yang panjang, memungut tubuh kita yang sebesar
jari, bukan, kuku, bukan, tahi lalat, bukan, kotoran
telinga(!) dan bersama depok-bogor-bandung-surabaya
-denpasar-kupang-jayapura-manhattan raya
gangbang kita sampai kunang-kunang
di pelupuk mata terasa seperti
afterhours bersama
ross
rachel
chandler
monica
joey
phoebe

if the city fucked me then let it be.

tembok tempat kita biasa menangis tak nyaman lagi
grafiti yang kita lukis air mata warna-warni
sudah lenyap. sekarang semua wajah-wajah asing
tersenyum bising bernyanyi: pilih kami-pilih kami
pilih kami-pilih kami-kami paling suci-paling suci
paling suci-paling-paling-paling-paling-paling!

(all you need is love kata bapak lennon)

yang kita butuhkan hanya sepuluh lagu nostalgia
untuk ingatkan suara lonceng sekolah, manis
susu milo pembagian waktu sd dulu, panas
keringat dingin waktu pertama kali bicara dengannya
dan bulu halus di tengkuk gadis sma yang duduk
di bangku depanku, setiap pagi.

(untung kita di jakarta, bukan di tokyo)

...





bersama dualarasmengepul.

lava

kita bergandeng magma
muntah lava

ah

cinta yang mendung
birahi gerimis

oh ya

selancar tsunami
tampias di pipi

hah!

setubuhi retak bumi
cincin api yang tak pernah
mati

ugh!




naik gunung bersama edophilia.

bunga rumput liar di galaksi puisi

buruli
waktu pertama berani-beraninya baca puisi
kau tak ragu tunjukkan kalimatku yang
setengah jadi

bertahun tak ketemu
suatu malam di mizan ketemu lelaki
ramah menyapaku, hai, aku suami buruli
(melangkah jauh sudah hidupmu)

buruli
berhari tak baca kumpulan cerita informatika
terkejut siang ini mendengar duka berita
kamu sudah nyaman dan tenang di sorga
(tersenyum dari atas sana)

bertahun tak ketemu
ah, pasti kamu lagi berpuisi
menari andromeda dan bimasakti
di jagat dia yang maha kuasa!





*selamat jalan Pulung! sisakan tempat buat kami di atas sana!*

jimmy in the background

but the dark hell i am in
surely not the way to end
a lonely slytherin?

as the earth's early days
drowned in hadean's haze
my memories of you
burned in tenabang's maze

we sat there contemplating
how a guy chasing
the sun
could end up eating
the gun

you said i put too many things
in my hollow mind
i said there's a difference
between feelings
and the back of your hands

the Caspian sea will never let us go
her guardians strong, smoothly keeping us in
like a new victoria's secret thong
it could never stay there for long

this is the end, says jimmy in the background
you are the end, says i
that can never be found.





here comes edophilia.

when the screen of my mac sparked into action

the last time i warped
was when i listened to
w.a.s.p

the last time i bumped
into our existence
was when the screen
of my mac
sparked
into action

the last time anyone had time to jump
into the deep embrace of the ocean
was not when leo saved the day
it was when i heard gwen
in the back of your car

the last time i died from your toxic
breath, was when we jogged
through the park, pretending
we're george and michelle
under the canopy of
manhattan sky

the first time we met
was the last time
i warmed your bed.






a roman feast with edophilia.

Wednesday, November 26, 2008

chairil di ujung gang

aku kejar chairil ke ujung gang
"maling, kembalikan buku pacarku!"

ia hanya menengok dan ketawa,
"pacar ketinggalan kereta!"

aku berhenti, dan pulang cuci kaki
kasurku bau mani, udara sesejuk pagi

lebih baik mengunyah bait
daripada bersyair pahit

jarum jam mampir di angka duabelas
malam masih panjang
aku tak juga puas



bersilat keyboard di facebook edo.

Monday, October 6, 2008

(menantikan penyihir muda melintas di cakrawala)

tak ada alasan untuk melupakan malam natal
walaupun pit hitam tak lagi menakutkan
dan santa klaus telah hilang sihir cerobongnya

lupakan hadiah-hadiah di bawah pohon cemara
ingat saja, anjing kampung yang hilang
lalu kembali menggaruk pintu rumahmu
dan rasa bersalah itu.

ada banyak alasan untuk bahagia di malam itu
selaksa siluman yang hilang, sejuta malaikat
berlarian. kota ini butuh kembang api,
tak perlu bidadari.

...


putri serigala atau pemuda menjelma naga?
senggamanya penuhi kembang api
setumpuk besi
yang jakarta

kota ini kejam tak kenal delman
tak kuat mencium taik kuda
jijik melihat taik si cantik
yang menghiasi lengan-lengan
betonnya, seperti panu
sewindu

kita semua bersalah
atas lupa yang menahun
dan pikiran rabun

kita semua berdosa
terhadap mata yang kaca
dan pohon-pohon yang plastik
rimbun.

kembang-kembang di pangkuanmu
memercikkan api, mendidih kota di paruhmu

kota di sudut-sudut matamu
(menantikan penyihir muda melintas di cakrawala)

...



tapi aku terus menanti sihir
sejak langit di samping rumah berubah jadi pasar malam cahaya karbitan
(seorang teman orgasme melihat kartu pos wong-kar-wai-ish itu)

sihir yang menjinakkan naga, agar putri serigala tak terantuk kumisnya
sihir yang hujannya tak hanya bulan juni, tapi juga agustus januari
sihir yang menyihir roda-roda nyinyir para penyair
sihir yang membunuh atlantis with a touch of a kiss

(seorang teman melihat lukisan di bahuku, ia warnai merah kuning biru)
karena kantuk lebih suka jalan-jalan naik harajukujakarta
ada supir berdandan seperti samurai tokugawa

...




pesta seks bersama olivia dan edophilia.