Wednesday, January 28, 2009

you know you love me

ada dian sastrowardoyo yang menolak dipanggil
dian
sastro
(pundak telanjangnya membuatku melongo)

ada kubah megah yang tak jelas melindungi dari
panas
yang
mana
(sudah waktunya ganti kacamata)

ada sebotol anggur hadiah ulang tahun
dua
setan
ceria

ada apa dengan kembang api
yang kalian simpan di saku celana
bermotif sarang laba-laba?

ada duniahitam tersandung-sandung
muntah usia di taman kota

menteng rasanya luas sekali.

ada apa dengan jakarta
mendung dan terik
bersahut-sahutan?

ada taksi putra berkejaran
dengan express jadi-jadian
mari mampir di ekelsoh,

you know you love me.

eksoh eksoh. ekelsoh.

we know we love this city
live, and let it be
a glass of ice lemon tea
for me.

be happy
geekchick and mister grumpy.




-untuk perayaan penyair-penyair irispustaka di bukit san diego-

Thursday, January 22, 2009

tante n jangan bimbang

karena bekal kisah cinta indosiar siang hari yang setengah mati dihapalnya
tak menyiapkan dirinya akan drama rumah tangga. ia mungkin setengah tua,
tapi di benaknya hanya cinta laura!

monyet. babon. kampret.

tante n jangan bimbang
cukup oom raam saja yang merajalela dengan cinta plastiknya
kita manusia biasa, drama pelestarian hutan sajalah!
drama dokter dan pasiennya, tak habis di mangga dua!
drama pendeta dan suster, selalu laku sepanjang masa!

gukgukguk.
anjing tetangga menggaruk pintu rumahku
susu ultra yang tinggal setengah kotak
lompat ke piring plastik kekuasaannya

gukgukguk
anjing. lucu banget sih kamu.
salam sayang buat white fang dan mister buck
bilang sama mereka, what the fuck?




kurang produktif tapi adiktif.

padahal aku sudah siap dengan kostum superman

dan melukis lembar-lembar kaca dengan polusi suara
meredam silau airmata dengan porakporanda cahaya

ada topeng monyet lewat di depan rumah, kau melompat
ke jendela dan menjulurkan leher sejauh-jauhnya
hati-hati, teriak ibumu, nanti jatuh

padahal aku sudah siap dengan kostum superman
menunggu di loteng rumahku

rodaroda yang kau rajut di tepian kemeja
tas cap president berhias megaloman, ultraman,
voltus lima, godsigma, unyilkucing

lonceng istirahat siang hari
dan kulit terbakar
di antara rok pramuka
kaus kaki merah muda

kini kita berdansa di tuas-tuas plastik
simpan ketawa di lembar-lembar bisik
terlelap di taman ria mp tiga
bermimpi es mambo
seribu lima




tetep sama danar.

ada permen karet lengket di sepatumu

pojok kota yang temaram
menyimpan geram, lampu-lampu, shooting film di bundaran hi
gardu polisi yang selalu sepi, batu-batu licin, jemari bayi
sepasang kekasih menonton lalu-lalang malam minggu
di bawah telapak kaki mereka.

saksofon di tepi jembatan, pengemis manggut-manggut
seirama nada jazz sepotong-sepotong. koin logam berkilau
di mangkok plastik. pangkuannya busuk, noda hitam
bertahun tiduran di pelataran thamrin-sudirman.

semesta tak pernah diam. sunyi bukanlah emas
tertawa seharga platina berlapis cemas. tunggu saja di halte itu
pesing di balik punggungmu adalah cemara yang batal tumbuh
pusing di balik alismu rupanya disebabkan drama remaja
yang jadi alas duduk si bapak di sebelahmu

bagikan puisimu, pada jendela-jendela yang terbuka
setengah hati. jangan lupa semprotkan wangi dupa cina
asap di wajah tuan dan nona basuh saja dengan kata-kata.
lalu teruskan kesibukan di kegelapan yang terus berjalan

ada permen karet lengket di sepatumu
ia menolak lepas, takut membeku
seperti beton yang menggenggamnya
kaku.






nonton air mancur bersama danar.

fuck poetry, baby

Fuck poetry, baby. Lupakan naskah pengayaan sastra nusantara yang harus kau selesaikan besok pagi. Aku sudah siap dengan seragam sembalap penantang maut dari kulit biri-biri yang kau jahit bulan lalu. Kau sudah janji membaluri lengkung pinggang panggulmu dengan madu. Asli. Bukan palsu.

Jangan lupa fotokopi. Sisakan satu untukku.

Fuck poetry, baby. Novel cinta yang kita gangbang minggu lalu, habis ditelan graffiti. Aku janji membeli yang baru untukmu. Kau tiarap wangi kertas baru.

Jangan lupa fotokopi. Biarkan madu di ketiakmu.

Fuck poetry, baby. Burung merak yang kita beli di Pasar Barito tak henti-hentinya menyalak. Padahal aku kasih dia makan sesuai petunjuk yang menempel di sangkarnya. Seratus lima puluh juta. Dalam pecahan apa saja.

Jangan lupa fotokopi. Kicauannya membuatku tegak.

Fuck poetry, baby. Kita mabuk facebook kenyang wiki muntah yahoo. Mereka tak sabar mencuci jendela kita yang busuk, mengganyang apel kita yang seksi, mengunyah seragam kita yang abu-abu.

Jangan lupa fotokopi. Celanaku mulai sesak.

Fuck poetry, baby.

Terlalu banyak kopi hari ini.








cuplikan pengumuman.

tante d, aku tak mau jadi penyair!

daripada jadi penyair mending jadi penyihir
(eh, udah sering bilang ini ya?)

ya udah, jadi pemburu tapir atau pengejar rima tanpa akhir
(ah, masih berujung ir)

tante d, salam kangen dari oom n
bunderan ha i nggak gede-gede amat
tapi kenapa engkau di sana aku di sini?
(oh ye dapet salam dari pance pondaag dan temans)

tante d, malam-malam bersamamu
tak pernah gagal membuat kepala pecah
terburai simpul-simpul hidup
yang bernanah.

...


buat apa jadi pesohor, kalau otak jadi bocor?
aku sepuluh tahun di ui, boro-boro jadi phd.
kalah sama doel, malu sama will hunting
padahal tema skripsi seolah-olah penting

aku pilih kerja yang buat kantong tak bocor saja
walaupun nyatanya, jakarta terlalu seksi
trotoarnya kelewat basah, lampu merahnya
ampun-ampunan menggeliat, menyambar
setiap lembar soeharto dan pahlawan nasional lainnya.

tante d, aku tak mau jadi penyair.

(sampai usia duapuluhan aku cuma kenal dickens
dan lima sekawan, peduli setan pujangga baru
segala umpan-kail seni yang mahaguru)

tante d, aku tak mau jadi penyair.

(sumpek. nyesek. mbletek. apek.
lebih baik nimba air lalu mandi
dengan selingan masturbasi)

tak apa menangis, biar semua uneg-uneg habis
jangan percaya setan yang bilang menangis itu
tak baik untuk kesehatan, tak bagus untuk kemulusan
kulit. yang bilang begitu setan! yang bilang begitu
pasti pantatnya kurapan!

yuk nangis bareng-bareng. sebelum semua yang
berair dan mengalir di negeri ini dilarang
sebelum senyum diganti lubang
tawa ditukar musang
hidup digadai
hutang

yuk, naik busway istimewa kita duduk di muka
jalan-jalan minggu pagi ke pelataran kota
menikmati gedung tua berselimut luka
pedagang-tentara-anakmuda-noni belanda
menyabung nyawa.

oh ya jakarta!

di gorong-gorongnya puisi bersemadi
di kali buteknya syair berenang-renang
mengintip bidadari mandi

oh ya nangis sama-sama!

....


semua sibuk fuck jakarta dan ia rebah telanjang
merangsang. mencuri start dari petang
yang kejar-kejaran dengan patung
selamat datang

(seperti puisi lovelli ariesti yang tak pernah bisa hilang dari kepalaku)

semua sibuk fuck jakarta fuck jakarta fuck jakarta
dan ia terus saja mengangkang, siap sedia terima
dengan senyum jalang dan air mancur
di selangkang

--sementara kita takut suatu hari nanti ia bangkit dari
mimpi basahnya, mengejar kita dengan langkahnya
yang panjang, memungut tubuh kita yang sebesar
jari, bukan, kuku, bukan, tahi lalat, bukan, kotoran
telinga(!) dan bersama depok-bogor-bandung-surabaya
-denpasar-kupang-jayapura-manhattan raya
gangbang kita sampai kunang-kunang
di pelupuk mata terasa seperti
afterhours bersama
ross
rachel
chandler
monica
joey
phoebe

if the city fucked me then let it be.

tembok tempat kita biasa menangis tak nyaman lagi
grafiti yang kita lukis air mata warna-warni
sudah lenyap. sekarang semua wajah-wajah asing
tersenyum bising bernyanyi: pilih kami-pilih kami
pilih kami-pilih kami-kami paling suci-paling suci
paling suci-paling-paling-paling-paling-paling!

(all you need is love kata bapak lennon)

yang kita butuhkan hanya sepuluh lagu nostalgia
untuk ingatkan suara lonceng sekolah, manis
susu milo pembagian waktu sd dulu, panas
keringat dingin waktu pertama kali bicara dengannya
dan bulu halus di tengkuk gadis sma yang duduk
di bangku depanku, setiap pagi.

(untung kita di jakarta, bukan di tokyo)

...





bersama dualarasmengepul.

lava

kita bergandeng magma
muntah lava

ah

cinta yang mendung
birahi gerimis

oh ya

selancar tsunami
tampias di pipi

hah!

setubuhi retak bumi
cincin api yang tak pernah
mati

ugh!




naik gunung bersama edophilia.

bunga rumput liar di galaksi puisi

buruli
waktu pertama berani-beraninya baca puisi
kau tak ragu tunjukkan kalimatku yang
setengah jadi

bertahun tak ketemu
suatu malam di mizan ketemu lelaki
ramah menyapaku, hai, aku suami buruli
(melangkah jauh sudah hidupmu)

buruli
berhari tak baca kumpulan cerita informatika
terkejut siang ini mendengar duka berita
kamu sudah nyaman dan tenang di sorga
(tersenyum dari atas sana)

bertahun tak ketemu
ah, pasti kamu lagi berpuisi
menari andromeda dan bimasakti
di jagat dia yang maha kuasa!





*selamat jalan Pulung! sisakan tempat buat kami di atas sana!*

jimmy in the background

but the dark hell i am in
surely not the way to end
a lonely slytherin?

as the earth's early days
drowned in hadean's haze
my memories of you
burned in tenabang's maze

we sat there contemplating
how a guy chasing
the sun
could end up eating
the gun

you said i put too many things
in my hollow mind
i said there's a difference
between feelings
and the back of your hands

the Caspian sea will never let us go
her guardians strong, smoothly keeping us in
like a new victoria's secret thong
it could never stay there for long

this is the end, says jimmy in the background
you are the end, says i
that can never be found.





here comes edophilia.

when the screen of my mac sparked into action

the last time i warped
was when i listened to
w.a.s.p

the last time i bumped
into our existence
was when the screen
of my mac
sparked
into action

the last time anyone had time to jump
into the deep embrace of the ocean
was not when leo saved the day
it was when i heard gwen
in the back of your car

the last time i died from your toxic
breath, was when we jogged
through the park, pretending
we're george and michelle
under the canopy of
manhattan sky

the first time we met
was the last time
i warmed your bed.






a roman feast with edophilia.