Tuesday, April 30, 2013

apa yang istimewa?

apa yang istimewa dari berkata jujur tentang kelaparan di tengah malam

tentang tak bisa tidur karena selimut yang terlalu hangat

tentang bantal yang terlalu lembut

udara yang terlalu senyap

lampu-lampu yang terlalu pasti

terang cahayanya?



apa yang istimewa dari makan saat merasa lapar

minum saat dahaga mencecar

berjalan saat kaki kesemutan

ingin mengejar sesuatu?



berkeringat saat panas

menggigil di waktu dingin

berteriak saat pengap

bersembunyi waktu ragu-ragu



(seberapa ramah kah orang-orang yang menyapamu setiap hari?)





terbangun setiap pagi karena otakmu sudah terprogram dengan sempurna

tak tahu harus bangun atau terus tidur karena hari yang dihadapi tampak sama

seperti minggu-minggu, bulan-bulan, tahun-tahun

yang berlalu tanpa henti?



membaca, karena melarikan diri dengan pesawat terbang terbaru terlalu mahal untuk dilakukan setiap waktu

dan jarak yang diciptakannya tak mampu menutupi lembar-lembar halaman buku yang terus-menerus kosong



apa yang istimewa dari kebingungan setelah mati suri bertahun

membisu berlama-lama

tuli semesta?





*pertama kali diterbitkan di blog BuMa 13th*

Thursday, April 25, 2013

karena

karena saat kau terjebak hujan di minggu sore sepulang gereja
setelah mampir sana-sini untuk urusan-urusan kecilmu
adalah kebebasan kecil di tengah hidupmu
yang mengejar jumat sore, mengejar minggu pagi
menabung sabtu siang

karena ada kecanduan yang tak dapat kau jelaskan pada siapa pun
ada kegelisahan di pagi-pagi menjelang berangkat kerja
saat kau bingung tak bisa memutuskan
ingin membawa buku apa?

karena kau tahu tak satu pun buku itu akan kau baca
tak sebaris kalimat pun akan menempel di kepala
tak ada gunanya

karena ada kebebasan dalam beberapa menit
saat kau terpenjara dalam ketidakpastian

karena novel, puisi, prosa atau travelogue
akan membawa perbedaan yang mendasar

karena kau tak bisa lagi memutuskan
bahkan hal-hal yang sepele

karena demi sepotong sepi
kau bersedia membayar sekian puluh ribu rupiah untuk sepasang meja dan kursi
serta segelas kopi susu panas yang rasanya tak keruan

karena mazmur 65: 1-4 adalah ayat yang kau baca di pagi itu
namun segera kau lupakan sesaat setelah kau berkata
“amin!”

karena jemarimu yang kaku adalah hatimu yang menolak membuka diri
terhadap halaman-halaman yang kosong, baris-baris yang baru

karena engkau gentar dengan yang baru
tapi juga tak tahu harus berbuat apa dengan yang lama

karena jas hujan dengan pelindung kepala
mengingatkanmu kepada hari-hari yang basah dan panjang
mungkin dua puluh tahun yang lalu?
saat hidupmu bukan cuma aspal, beton, dinding-dinding tipis
yang bisa dibongkar dalam semalam,
pendingin udara yang disetel untuk melindungi alat-alat elektronik,
bukan untuk kenyamanan tubuhmu

karena engkau terkejut ketika menyadari bahwa kau harus dibantu
film-film, kata-kata, brownies bercampur ganja
hanya agar dapat merasa, agar bisa ingat kembali apa rasanya
saat kau masih bisa merasa

karena kau selalu kosong, tak peduli sebanyak apa pun kau menuang puisi,
lagu-lagu, cerita, tusukan jarum, lukas 6:37-42, keletihan tubuhmu
dan malam-malam begadang

kau sudah lupa rasanya
saat kau bisa merasa
karena kau lupa bertanya



*pertama kali diterbitkan di blog BuMa 13th*