Tuesday, June 17, 2008

karena kota yang neraka

kami berkaca pada transjakarta
jendela yang beku penonton kaku
kemeja oranye penjaga yang baka
karena kota yang neraka

gelas bir yang nyinyir
lagu bergelimang dansa pogo
di tengah menteng never let you go

bercakaran kaum kasim
mengejar suci dan saleh di tepi petang
jubah-jubah preman menenggelamkan
senandung kalam

di perempatan
cukong-cukong doa bergombal kebaikan
kumat senggama maksiat

kita cabut semua katup yang mengepit cadar dari raga
ketika mereka bernyanyi tapi tak benar-benar bersuara
semua yang tiba tak pernah ada

mungkin karena tepian surga
membelah langit
sedang kita hanya jiwa patuh menerima
kata-kata semesta berlabel yang maha
membenamkan tulip-tulip mahatma iba


di dalam ayub sesat mengejap
ketika hatimu kejam mengeram dendam

kicau mengerkah bumi

"eli, eli, lama sabakhtani"




menjawab malaikat kecil di milis bungamatahari

No comments: