Showing posts with label mumu. Show all posts
Showing posts with label mumu. Show all posts

Thursday, June 19, 2008

lihat indonesia yang fiasco

mungkin karena penyair haus ironi, gemar menertawakan diri
walaupun akhir-akhir ini kok banyak yang senang membenci
sesama penggelut kata, mendengki mereka yang disukai
tak suka pada aku kau dan kami yang bebaskan diri

kota yang penuh kejutan ini apa sih bedanya dengan kampung
di pelosok minahasa, pinggiran flobamora, puncak mahameru?
banyak kejutan seringkali berlimpah hujatan di wajahmu
tak ada yang baru di bawah matahari, kata orang jaman dulu

tak tahu kenapa, nama perempuan itu berbau kimia sekali
teringat guru sma berwajah kering berpantat gasing
jemari kencang terlalu banyak terendam elektrolit
artalyta, jumpalit jaksa tinggi, dan presiden tulalit

kenny g yang temani aku saat tenggelam dalam paratipes
juga bono and the gang yang hibur saat cinta terasa apes
karena banyak orang sok tahu soal gay dan politik
mungkin gentar pada yang asing menggelitik

ayo, siapa di antara kamu yang homophobic?
(cengengesan angkat tangan tinggi-tinggi)

so what gitu loh. gitu aja kok repot
bahkan gus dur pun tak sungkan ngesot
daripada loreng yang bersalin safari
atau jubah ibadah berubah rubah

so lets go disco
sebentar lagi pemilu
siap-siap otak jadi ngilu
lihat indonesia yang fiasco!



ngobrol sama mumu di sini.

Wednesday, April 23, 2008

pagi di bunderan hi

sendiri aku melangkah seberangi thamrin yang tak pernah mati
terkantuk, mungkin. terlelap, jarang. mengerang, tak pernah hilang

di bawah jembatan penyeberangan yang kadang ada pengamen saksofon
depan halte yang selalu punya penjaga timer bus kota, so jakarta

basah di kepala apa embun yang kepagian? atau keringat bermain
lelaki awal tigapuluhan? so, jakarta

pusat kota ini lubang hitam insomnia
biarkan aku jadi nebula untuknya


masih nimbrung tulisan mumu, menjawab mikael.

nama istana raja

curhat colongan mumu borongan
lokananta seperti nama istana raja

malas pulang? penyakit menahun
sulit tidur melek terus
stress menimbun

siapa yang pernah merasa tua?
kalau jakarta terus melenggang
seksi bagai anak dara?


nimbrung tulisan mumu.