Thursday, July 24, 2008

hanya aku yang bisa terbang dan menembus tembok

temanku bertanya, apa yang beratkan pikiranmu hari ini?

jawabku, dunia dan segala isinya, semut di jempol kaki kanan
menara berlantai seratus yang setengah selesai
halaman belakang rumahku
kami mereka dan siapa saja
yang berada di depan
mataku

susu murni nasional yang terdengar seperti eskrim moni tapioka
senam pagi manula pukul tujuh dan poco-poco elektrika
(juga horison tukang-tukang ojek yang selamanya hidup di samping tempat sampah
dalam pondok yang wangi semerbak
oleh sisa-sisa hidup kami
sekeluarga)

kenapa tak naik gunung seperti tokoh-tokoh dharma bums
yang bukunya tak selesai-selesai kau baca?

aku nggak ngerti, jawabku padanya.
tak tahu caranya liar sambil berpikir harus liar
(mungkin karena aku tak tahu kenapa harus liar)

kenapa tak dengarkan musik-musik kelas satu
seperti yang pecahkan kepalamu di malam minggu?

aku nggak ngerti, jawabku padanya
(agaknya aksara records sukses mencuci otakku)


temanku bertanya, banyak pr malam ini?

jawabku, terjemahan seratusan halaman, puisi yang tak ada akhiran
sahabat yang selalu tenang selalu tersenyum tak pernah suram
yang tak terkejut waktu kubilang ingin kuguncangkan pundaknya
agar segala yang terpendam membeku di dalam keluar
dan mati beku kena udara

(i wish it would be as easy as that, life would be perfect)


aku bertanya kepada temanku, apa yang beratkan pikiranmu malam ini?
jawabnya, kenapa hanya kau yang bisa terbang dan menembus tembok?










malammalam curhatan

No comments: