seperti api biru di gelas-gelas
berbaris di bar, seperti sinetron siang
membabat tipis akal dan sabar, seperti
luka di kaki yang tak kunjung sembuh, pedas
mengiris kuku, seperti waktu kecil bermain layang
layang, bertempur di udara bersorak saat ada yang mati
jatuh ke bumi.
seperti uap di pipi
waktu kau berbisik
"sudah pagi..."
seperti ngobrol sama edo di malam hari.
Saturday, August 2, 2008
seperti
subuh di kamar yang lusuh
aku mesin penghisap debu di lirik lagu itu
menculik wangi ribuan dupa dari bali
sejuta mimpi jaraknya
hampir
hampir
sedikit lagi
hadir
di kelopak mata
ku
subuh di kamar yang lusuh
udara yang oranye, napas
yang keluh
dingin
di dalam
walau neraka
di permukaan.
beku
air mandi
berbau rambutmu.
mungkin karena dunia sibuk, sedangkan kita terus ngantuk?
menculik wangi ribuan dupa dari bali
sejuta mimpi jaraknya
hampir
hampir
sedikit lagi
hadir
di kelopak mata
ku
subuh di kamar yang lusuh
udara yang oranye, napas
yang keluh
dingin
di dalam
walau neraka
di permukaan.
beku
air mandi
berbau rambutmu.
mungkin karena dunia sibuk, sedangkan kita terus ngantuk?
kerak kue lupis dan celana kedodoran
aku merasa kuper
seperti vespa tanpa bemper
tenggelam dalam aquarium
menganga tercekik mushroom
seharum kerak kue lupis dan celana kedodoran.
sedih.
terlelap menanti datangnya senja
aku merasa kuper
setengah mati meniru lagu edophilia multiply sepi dunia?
seperti vespa tanpa bemper
tenggelam dalam aquarium
menganga tercekik mushroom
seharum kerak kue lupis dan celana kedodoran.
sedih.
terlelap menanti datangnya senja
aku merasa kuper
setengah mati meniru lagu edophilia multiply sepi dunia?
Subscribe to:
Posts (Atom)